Danau Ubur-Ubur Kakaban, setelah ditutup untuk pemulihan ekosistem, Kabar gembira datang dari salah satu destinasi kepulauan Derawan Kalimantan Timur, yakni Danau Ubur-ubur Pulau Kakaban. Setelah lebih dari setahun ditutup untuk umum tepatnya dimulai sejak 28 Desember 2023, kini per Februari 2025 Danau Kakaban dibuka kembali untuk umum dengan beberapa peraturan baru dan pembatasan kunjungan.

Keputusan penutupan Danau Kakaban ini diambil guna menjaga kelestarian ubur-ubur tidak bersengat yang menjadi daya tarik utama di Kepulaun Derawan. Kembalinya akses ke lokasi ikonik ini memberikan kesempatan emas bagi pecinta alam untuk kembali menikmati salah satu fenomena biologis langka yang hanya ada di beberapa tempat di dunia.

Danau Ubur-Ubur Kakaban
Lokasi Danau Ubur-ubur
Terletak di Pulau Kakaban gugusan Kepulauan Derawan, dengan luas wilayah sekitar 774,2 hektar ini berada di wilayah Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Danau Kakaban ini memiliki keunikan sendiri yang berbeda dari destinasi wisata lainnya di Indonesia. Keunikan utama Danau Kakaban adalah keberadaan ubur-ubur tidak bersengat (stingless jellyfish) yang hidup dalam jumlah sangat banyak di dalam danau. Fenomena ini sangat langka di dunia, dan Indonesia memiliki setidaknya 6 Danau Ubur-ubur tidak menyengat, diantaranya:
- Danau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
- Danau Haji Buang, Pulau Maratua, Kalimantan Timur
- Danau Lenmakana, Danau Misol dan Karawapop, Raja Ampat.
- Danau Mariona, Taman Nasional Togean, Sulawesi Tengah
- Danau Ubur-Ubur Mangiatan, Taman Nasional Pulau Komodo
- Danau Paisu Batongan, Kab. Banggai Laut, Sulawesi Tengah
Indonesia memang kaya bukan?
Sejarah Terbentuknya Danau Kakaban
Danau Ubur-ubur Kakaban adalah danau purba yang terbentuk akibat pergerakan tektonik jutaan tahun lalu. Pulau Kakaban yang dulunya berada di bawah lautpunpelan-pelan terangkat ke permukaan sehingga membentuk sebuah cekungan besar. Cekungan yang cukup luas ini kemudian terisi air laut, hujan, dan resapan tanah hingga menjadi danau ber-air payau yang terisolasi dari laut lepas dan menjadi Danau Kakaban.
Kata kakaban dalam bahasa lokal berarti “memeluk”, sesuai dengan bentuk pulau yang seolah memeluk danau besar di tengahnya. Ukuran danau Kakaban ini cukup luas, sekitar 5 km², menjadikannya salah satu danau ubur-ubur terbesar di dunia. Dikelilingi hutan tropis yang lebat, danau ini menyimpan ekosistem unik yang jarang ditemui di tempat lain.

Keunikan Ubur-ubur di Danau Kakaban
Hal paling menarik dari Danau Kakaban ini adalah keberadaan ubur-ubur tanpa sengat. Berbeda dengan ubur-ubur pada umumnya yang berbahaya, ubur-ubur di Pulau Kakaban ini berevolusi menjadi jinak karena hidup di lingkungan tertutup tanpa predator.
Setidaknya terdapat empat jenis ubur-ubur yang bisa ditemui di Danau Kakaban:
- Mastigias Papua : Ubur-ubur totol dengan warna cokelat keemasan.
- Aurelia Aurita : dikenal juga sebagai ubur-ubur bulan dengan tubuh transparan.
- Tripedalia Cystophora : Ubur-ubur kotak mini yang sangat langka.
- Cassiopea Ornata : Ubur-ubur terbalik yang sering berada di dasar danau.
Mengapa Ubur-ubur di Danau Kakaban Tidak Menyengat?
- Isolasi Alami:
Danau Kakaban terbentuk dari air laut yang masuk melalui celah-celah batuan dan terisolasi dari laut lepas selama jutaan tahun.
- Evolusi Adaptasi:
Dalam kondisi terisolasi tanpa predator, ubur-ubur di danau ini berevolusi dan kehilangan kemampuan menyengat untuk bertahan hidup.
- Simbiosis dengan Alga:
Ubur-ubur di danau ini juga menjalani simbiosis dengan alga yang hidup di tubuhnya. Alga membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, yang menyebabkan ubur-ubur seringkali bergerak terbalik untuk mendapatkan cahaya.
Kenapa Danau Ubur-ubur Kakaban Ditutup?
Pada akhir 2023 tepatnya 28 Desember, Pemerintah Daerah Kabupaten Berau, Kemenparekraf bersama pengelola kawasan melakukan penutupan sementara untuk melakukan penelitian dan pemulihan ekosistem kerana berkurangnya populasi ubur-ubur tidak menyengat yang menjadi daya tarik utama Pulau Kakaban Kepulauan Derawan.

Alasan Danau Ubur-ubur Kakaban Ditutup?
Beberapa faktor yang diduga menjadi alasan penutupan Danau Kakaban serta penyebab hilangnya ubur-ubur antara lain:.
- Ubur-ubur langka tidak muncul / hilang
Sejak Desember 2023, populasi ubur-ubur tidak menyengat tersebut dilaporkan mengalami penurunan drastis, menghilang dari permukaan danau, sehingga wisatawan tidak bisa melihat atau berenang bersama ubur-ubur. - Penyebab Lingkungan
Dampak dari tingginya aktivitas wisata, jumlah pengunjung, penggunaan skincare atau body lotion, dan penggunaan jalur masuk lama dianggap memberi tekanan pada ekosistem. Ada indikasi bahwa bahan kimia dan aktivitas manusia telah mempengaruhi kondisi danau ubur-ubur. - Perubahan Lingkungan
Curah hujan tinggi yang menyebabkan peningkatan keasaman air dan suhu air yang meningkat juga menjadi faktor pendukung.
Tindakan yang Dilakukan?
Selama penutupan Danau Kakaban, Kemenparekran dan pemerintah setempat melakukan penelitian, monitoring, dan upaya pemulihan ekosistem. Berikut langkah-langkah yang dilakukan guna mengembalikan populasi ubur-ubur Danau Kakaban:
- Penutupan Sementara:
Pemerintah Kabupaten Berau dan Kemenparekraf beserta pelaku wisata di kepulauan Derawan melakukan penutupan sementara untuk melakukan penelitian dan upaya pemulihan secara alami ekosistem ubur-ubur.
- Pembukaan Jalur Baru:
Pembukaan jalur dan dermaga pintu masuk baru di Pulau Kakaban juga dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan.
- Peraturan Baru:
Kemungkinan akan ada peraturan baru yang lebih ketat untuk wisatawan, termasuk larangan menggunakan skincare dan sunscreen serta aktivitas yang dapat membahayakan lingkungan
- Penelitian:
Bekerja sama dengan Universitas Mulawarman untuk meneliti penyebab masalah dan cara pemulihan ubur-ubur.
- Upaya Konservasi:
Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dengan fokus pada menjaga ekosistem dan kelestarian alam dengan akses yang lebih terkontrol dan prosedur (SOP) yang ketat supaya aktivitas wisata tidak merusak lingkungan.

Pembukaan Kembali Danau Ubur-ubur Pulau Kakaban
Sejak 16 Februari 2025, Pulau Kakaban resmi dibuka untuk umum dan menerima kunjungan wisatawan kembali. Dibukanya kembali Danau ubur-ubur Kakaban merupakan kabar gembira bagi para pelaku wisata dan juga wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Derawan. Tak lain karena wisatawan sudah bisa menyaksikan salah satu ikon wisata di kepulauan Derawan; Ubur-ubur Kakaban.
Setelah pemulihan, danau dapat dibuka kembali dengan sistem pengelolaan ekowisata yang lebih berkualitas, terkontrol sesuai dengan SOP yang berlaku dan berkelanjutan untuk melindungi habitat ubur-ubur unik tersebut. Danau Ubur-ubur Kakaban akan dijadikan destinasi wisata premium dengan menerapkan carrying capacity atau batas maksimal kunjungan per hari untuk menjaga ekosistem.
Adapun sejumlah aturan baru yang wajib dipatuhi bagi wisatawan saat berkunjung ke Danau Ubur-ubur Kakaban adalah:
- Wisatawan tidak boleh memegang atau mencengkeram ubur-ubur.
- Pembatasan kunjungan sesuai kuota harian untuk mencegah kerusakan ekosistem.
- Aktivitas wisata difokuskan pada pengamatan dari tepi danau, fotografi, serta edukasi tentang konservasi.
- Dilarang menggunakan kaki katak atau fins, dayungan kaki katak dapat mematikan ubur-ubur.
- Dilarang menggunakan skincare, body lotion, dan bahan kimia sejenisnya untuk menjaga ekosistem dan mencegah pencemaran air.
- Dilarang melompat, berenanglah dengan tenang saat memasuki danau ubur-ubur Kakaban.
- Gunakan kacamata renang, sebab air danau punya tingkat keasamaan yang cukup tinggi dan dapat membuat mata menjadi perih.
- Jagalah kebersihan selama berwisata dimanapun dan kapanpun!
Dengan dibuatnya peraturan baru ini, diharapkan untuk bersama-sama menjaga ekosistem Danau Ubur-ubur Kakaban tetap terjaga meski kembali dibuka untuk pariwisata.
Aktivitas Wisata dan Daya Tarik Danau Ubur-ubur Kakaban
Daya tarik utama Danau Ubur-ubur Kakaban adalah pengalaman unik berenang dengan ribuan ubur-ubur tanpa sengat. Selain itu, danau ini merupakan habitat dengan ekosistem langka yang telah berkembang jutaan tahun, serta dikelilingi oleh tebing karang terjal dan hutan mangrove yang eksotis, serta menawarkan keindahan alam yang memukau dan suasana yang tenang. Danau Kakaban tetap menyuguhkan banyak daya tarik, diantaranya:

1. Berenang bersama Ubur-ubur di Danau Kakaban
Jutaan ubur-ubur transparan yang mengapung di air jernih menciptakan pemandangan magis. Dari dermaga kayu atau tepi danau, wisatawan bisa melihat bahkan berenang bersama ubur-ubur yang menari pelan mengikuti arus.
2. Trekking di Hutan Tropis
Untuk mencapai danau ubur-ubur Kakaban, wisatawan harus trekking melewati hutan mangrove Kakaban. Dengan mengikuti papan kayu sebgai jalur utama menambah sensasi petualangan sekaligus memberikan pengalaman menyatu dengan alam.
3. Fotografi Alam
Danau Kakaban adalah surga bagi fotografer. Dari pemandangan hutan tropis, danau payau yang tenang, hingga ubur-ubur unik, semua menawarkan spot foto yang memukau.
4. Edukasi Konservasi
Selain berwisata, pengunjung juga bisa belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Danau Kakaban menjadi contoh nyata bagaimana alam berevolusi ketika ekosistemnya terlindungi.
Danau Ubur-ubur Kakaban memberikan pengalaman wisata yang berbeda, menggabungkan petualangan di alam dengan keunikan fenomena biologis yang langka di dunia
Rute dan Cara Menuju Danau Ubur Ubur Pulau Kakaban
Untuk menuju Danau Ubur-ubur Kakaban, perjalanan dimulai dari Kecamatan Tanjung Redeb, Ibukota Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Setibanya di Tanjung Redeb, Berau, perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Tanjung Batu menggunakan mobil dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan darat. Dari Dermaga Tanjung Batu, wisatawan bisa menyewa speedboat untuk menuju Danau ubur-ubur di Pulau Kakaban dengan perjalanan laut sekitar 1 jam 30 menit untuk tiba di Pulau Kakaban, bergantung kondisi cuaca dan gelombang laut.
Biasanya, satu kali perjalanan sewa speed boat Derawan ini bisa mengunjungi beberapa destinasi sekaligus tidak hanya berhenti di Pulau Kakaban, tapi juga mencakup:
- Pulau Sangalaki : terkenal dengan penyu hijau dan manta ray.
- Pulau Maratua : spot diving dengan terumbu karang indah.
- Gusung Sanggalau : pulau pasir putih yang hanya muncul saat air surut.
Setibanya di Dermaga Danau Kakaban, wisatawan akan disambut dengan jernihnya laut dan hutan tropis yang asri. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan trekking dengan melalui jalur jembatan kayu melewati hutan tropis sekitar 10 hingga 15 menit untuk menuju Danau Ubur Ubur yang terletak di tengah Pulau Kakaban. Walau jalurnya cukup menantang karena berbatu dan sedikit menanjak, perjalanan ini sangat memuaskan begitu Anda sampai dan disambut dengan pemandangan ribuan ubur-ubur yang berenang bebas di Danau Kakaban.

Jika kamu menginginkan perjalanan yang lebih simple dan praktis, Explore Derawan menyediakan paket layanan transportasi lengkap, mulai dari penjemputan di Tanjung Redeb hingga speed boat menuju Kakaban. Dengan layanan ini, kamu tidak perlu lagi repot mengatur transportasi, sehingga bisa fokus menikmati pesona keindahan Danau Ubur-ubur Pulau Kakaban dengan aman dan nyaman.
Tips Berkunjung ke Danau Ubur Ubur Kakaban
Berlibur ke Danau Ubur-ubur di Pulau Kakaban Kepulauan Derawan berbeda dengan wisata bahari pada umumnya dan tentu akan menjadi pengalaman langka yang tidak bisa ditemukan di banyak tempat. Karena berstatus sebagai kawasan konservasi, maka ada aturan-aturan khusu yang harus diperhatikan oleh wisatawan.Nah, agar liburan kamu tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips selama berwisata di Danau Kakaban:
1. Patuhi Aturan Konservasi
Patuhi peraturan baru Danau ubur-ubur Kakaban yang telah kami jelaskan di paragraf diatas yang dibuat untuk melindungi populasi ubur-ubur yang sempat menurun akibat aktivitas manusia. Jadi, tetap menikmati keindahan danau kakaban tanpa melanggar aturan.
2. Hindari Penggunaan Sunscreen & Lotion
Bahan kimia dari sunscreen, body lotion atau parfum bisa mencemari air danau kakaban hingga memengaruhi ekosistem ubur-ubur di danau. Sebagai gantinya, gunakan baju lengan panjang, topi atau kacamata hitam untuk melindungi diri dari sinar matahari.
3. Gunakan Alas Kaki Nyaman
Untuk sampai ke lokasi danau ubur-ubur, kamu akan melewati jalur trekking kayu di tengah hutan tropis. Gunakan alas kaki yang anti-slip, nyaman, dan tahan air agar perjalanan lebih aman.
4. Siapkan Perbekalan Secukupnya
Di Danau Kakaban belum ada warung atau penjual makanan. Bawalah air minum, cemilan, atau bekal ringan, tetapi pastikan untuk membawa kembali sampah agar tidak mencemari lingkungan.
5. Persiapkan Kondisi Fisik
Perjalanan ke Ubur-ubur Danau Kakaban cukup panjang: mulai dari penerbangan, perjalanan darat, menyeberang laut, hingga trekking. Pastikan tubuh dalam kondisi fit agar liburan tetap menyenangkan selama liburan.
6. Pilih Waktu yang Tepat
Musim terbaik untuk berkunjung ke Danau Kakaban adalah April–Oktober, ketika cuaca lebih cerah dan laut lebih tenang. Pada musim hujan (November–Maret), ombak bisa lebih besar sehingga perjalanan speedboat menjadi kurang nyaman.
7. Bawa Alat Dokumentasi Kamera underwater atau Drone
Pemandangan di Kakaban sangat fotogenik. Ubur-ubur transparan, hutan tropis, danau jernih, hingga dermaga kayu semuanya menarik untuk difoto. Jika ingin menggunakan drone, pastikan mendapat izin dari pengelola.
8. Pilih Paket Wisata atau Join Trip
Jika ingin lebih praktis, simple dan lengkap, ambil paket wisata Derawan – Kakaban – Sangalaki – Maratua yang sudah mencakup transportasi speedboat, makan, dan penginapan. Untuk wisatawan solo, ikut Open trip Derawan akan lebih hemat dibanding sewa speedboat pribadi.
9. Hormati Alam dan Sesama Pengunjung
- Jangan menyentuh ubur-ubur.
- Jangan berteriak atau membuat kebisingan berlebihan.
- Ikuti jalur trekking yang tersedia.
- Buang sampah pada tempatnya atau bawa pulang kembali.
- Hormati aturan adat warga setempat
10. Nikmati dengan Kesadaran Ekowisata
Berlibur ke Danau Ubur Ubur Kakaban bukan hanya tentang rekreasi, tetapi juga kesempatan untuk belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem. Jadilah wisatawan bijak yang ikut serta menjaga kelestarian alam dimanapun itu.

Fasilitas Wisata di Danau Kakaban
Sebagai kawasan area Konservasi, fasilitas di Danau ubur-ubur Pulau Kakaban masih sangat terbatas. Beberapa yang tersedia:
- Dermaga kayu.
- Jalur trekking dari kayu menuju danau.
- Gazebo sederhana untuk beristirahat.
- Pos pengawasan.
Untuk penginapan, wisatawan bisa memilih Pulau Derawan atau Maratua yang memiliki banyak pilihan homestay hingga resort mewah.
Frequently Asked Question (FAQ) tentang Danau Ubur Ubur Kakaban Dibuka Kembali
Apakah Danau Ubur Ubur Kakaban aman untuk berenang?
Ya, aman. Ubur-ubur di danau ini telah berevolusi kehilangan sengatannya, sehingga wisatawan bisa berenang bersama ubur-ubur tanpa khawatir tersengat.
Mengapa Danau Kakaban sempat ditutup?
Penutupan dilakukan untuk memberi waktu pemulihan ekosistem akibat tingginya kunjungan wisatawan. Hal ini penting agar populasi ubur-ubur tetap sehat dan seimbang.
Apakah ada aturan khusus untuk wisatawan?
Ada. Wisatawan wajib memakai pelampung, dilarang menyentuh ubur-ubur berlebihan, dan tidak boleh menggunakan sunscreen / Lotion berbahan kimia berbahaya.
Bagaimana cara menuju Danau Ubur Ubur Kakaban?
Wisatawan biasanya berangkat dari Tanjung Redeb, Berau, kemudian melanjutkan perjalanan dengan speedboat menuju Pulau Kakaban. Explore Derawan menyediakan layanan transportasi ini dalam paket wisata.
Kapan waktu terbaik mengunjungi Kakaban?
Musim kemarau antara April hingga Oktober adalah waktu terbaik karena cuaca lebih cerah dan air laut lebih tenang untuk perjalanan speed boat.
Informasi Pemesanan Paket Wisata Tour Derawan
Jika Anda ingin merasakan pengalaman unik berenang bersama ubur-ubur di Danau Ubur Ubur Kakaban yang kini dibuka kembali, saatnya merencanakan perjalanan bersama Explore Derawan. Dengan pilihan paket wisata Private Trip, Open Trip, Custom Trip, hingga Luxury Trip, Anda bisa menyesuaikan gaya liburan sesuai kebutuhan. Explore Derawan juga menyediakan akomodasi resort dan cottage nyaman, layanan sewa mobil, serta speed boat untuk menjelajahi pulau-pulau sekitar.
